Article of love

Rabu, 27 Juli 2011

Domin,..!!!! o ih k lae???


Apakah anda pernah mengalami hal yang sama seperti pada cerita ini……… pahamilah,… bacalah dengan perasaan yang mendalam pasti engkau akan mengerti arti cinta yang sebenarnya..
“ 0209 “
 
CINTA ‘tu apa ya???
Pengen tahu… baca ’ja isinya….

Jadikan aku sbg Dokter cinta’mu.
Chippp….


Jiwa Pasti Kesepihan Tanpa Teman Tapi hati khan mati Tanpa persaan Cinta. Hari Ini adalah Kenyataan, semalam adalah Kenangan dan hari esok adalah impian.

Sayang,… Hidup ini penuh dengan keindahan cinta namun selalu menjadi teka-teki yang bersandar pada kekosongan hati.

Semuanya pasti ada kuncinya asalkan Qt mampu bertahan ‘tuk mencintai dan mengasihi tanpa harus m’harapkan cinta dari orang lain, maka cinta dan kasih sayang akan sll mengiringgi langkah hidup Qt. tak sadar DIA khan datang dengan sendirinya dan tanpa dikata semuanya akan terungkap.

DIA akan tinggal dan singgah di hati orang yang t’lah mjd pilihannya.

BELAJARLAH HIDUP INI DARI KENYATAAN YANG ADA

Arti Cinta yang Sebenarnya

CINTA

by. basrib

kenapa kita menutup mata ketika kita tidur? ketika kita menangis? ketika kita membayangkan? itu karena hal terindah di dunia tdk terlihat. ketika kita menemukan seseorang yang keunikannya sejalan dengan kita, kita bergabung dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan serupa yang dinamakan cinta. Ada hal2 yang tidak ingin kita lepaskan, seseorang yang tidak ingin kita tinggalkan, tapi melepaskan bukan akhir dari dunia, melainkan suatu awal kehidupan baru, kebahagiaan ada untuk mereka yang tersakiti, mereka yang telah dan tengah mencari dan
mereka yang telah mencoba. karena merekalah yang bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka.

Cinta yang sebenarnya adalah ketika kamu menitikan air mata dan masih peduli terhadapnya, adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dan kamu masih menunggunya dengan setia. Adalah ketika di mulai mencintai orang lain dan
kamu masih bisa tersenyum dan berkata ” aku turut berbahagia untukmu ” Apabila cinta tidak bertemu bebaskan dirimu, biarkan hatimu kembalike alam bebas lagi. kau mungkin menyadari, bahwa kamu menemukan cinta dan kehilangannya, tapi ketika cinta itu mati kamu tidak perlu mati bersama cinta itu. Orang yang bahagia bukanlah mereka yang selalu mendapatkan keinginannya, melainkan mereka yang tetap bangkit ketika mereka jatuh, entah
bagaimana dalam perjalanan kehidupan. kamu belajar lebih
banyak tentang dirimu sendiri dan menyadari bahwa penyesalan tidak seharusnya ada, cintamu akan tetap di hatinya sebagai penghargaan abadi atas pilihan2 hidup
yang telah kau buat. Teman sejati, mengerti ketika kamu berkata ” aku lupa ….” menunggu selamanya ketika kamu berkata ” tunggu sebentar ” tetap tinggal ketika kamu berkata ” tinggalkan aku sendiri ” mebuka pintu meski kamu belum mengetuk dan belum berkata ” bolehkah saya masuk ? ” mencintai juga bukanlah bagaimana kamu
melupakan dia bila ia berbuat kesalahan, melainkan bagaimana kamu memaafkan. Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan, melainkan bagaimana kamu mengerti. bukanlah apa yang kamu lihat, melainkan apa
yang kamu rasa,
bukanlah bagaimana kamu melepaskan melainkan bagaimana kamu bertahan. Mungkin akan tiba saatnya di mana kamu harus berhenti mencintai seseorang, bukan karena orang itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita
menyadari bahwa orang iu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya. kadangkala, orang yang paling mencintaimu adalah orang yang tak pernah menyatakan cinta kepadamu, karena takut kau berpaling dan memberi jarak, dan bila suatu saat pergi, kau akan menyadari bahwa dia adalah cinta yang tak kau sadari

CINTA
Salahlah bagi orang yang mengira bahwa cinta itu datang kerana pergaulan yang lama dan rayuan yang terus menerus.
Cinta adalah tunas pesona jiwa, dan jika tunas ini tak tercipta dalam sesaat, ia takkan tercipta bertahun-tahun atau bahkan abad.
CINTA
Ketika cinta memanggilmu maka dekatilah dia walau jalannya terjal berliku, jika cinta memelukmu maka dakaplah ia walau pedang di sela-sela sayapnya melukaimu.
CINTA
Cinta tidak menyedari kedalamannya dan terasa pada saat perpisahan pun tiba. Dan saat tangan laki-laki menyentuh tangan seorang perempuan mereka berdua telah menyentuh hati keabadian.
CINTA
Cinta adalah satu-satunya kebebasan di dunia kerana cinta itu membangkitkan semangat- hukum-hukum kemanusiaan dan gejala alami pun tak mampu mengubah perjalanannya.
CINTA
Jika cinta tidak dapat mengembalikan engkau kepadaku dalam kehidupan ini, pastilah cinta akan menyatukan kita dalam kehidupan yang akan datang
ATAS NAMA CINTA
Jangan kau kira cinta datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun. Cinta adalah kesesuaian jiwa dan jika itu tak pernah ada, cinta tak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan abad.
CINTA YANG BERLALU
Cinta berlalu di depan kita, terbalut dalam kerendahan hati; tetapi kita lari daripadanya dalam ketakutan, atau bersembunyi di dalam kegelapan; atau yang lain mengejarnya, untuk berbuat jahat atas namanya.
CINTA LELAKI
Setiap lelaki mencintai dua orang perempuan, yang pertama adalah imaginasinya dan yang kedua adalah yang belum dilahirkan.
TAKDIR CINTA
Aku mencintaimu kekasihku, sebelum kita berdekatan, sejak pertama kulihat engkau.
Aku tahu ini adalah takdir. Kita akan selalu bersama dan tidak akan ada yang memisahkan kita.
CINTA PERTAMA
Setiap orang muda pasti teringat cinta pertamanya dan mencuba menangkap kembali hari-hari asing itu, yang kenangannya mengubah perasaan direlung hatinya dan membuatnya begitu bahagia di sebalik, kepahitan yang penuh misteri.
LAFAZ CINTA
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu… Aku ingin mencintaimu dengan sederhana… seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
LAFAZ CINTA
Jangan menangis, Kekasihku… Janganlah menangis dan berbahagialah, kerana kita diikat bersama dalam cinta. Hanya dengan cinta yang indah… kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan.
KALIMAH CINTA
Apa yang telah kucintai laksana seorang anak yang tak henti-hentinya aku mencintai… Dan, apa yang kucintai kini… akan kucintai sampai akhir hidupku, kerana cinta ialah semua yang dapat kucapai… dan tak ada yang akan mencabut diriku dari padanya
CINTA DAN AIRMATA
Cinta yang dibasuh oleh airmata akan tetap murni dan indah sentiasa.
WANITA
Seorang wanita telah dilengkapi oleh Tuhan dengan keindahan jiwa dan raga adalah suatu kebenaran, yang sekaligus nyata dan maya, yang hanya bisa kita fahami dengan cinta kasih, dan hanya bisa kita sentuh dengan kebajikan.



Menggali Cinta yang Terkubur Mati

Posted by. basrib

Jarum jam yang menunjukkan pukul 11 malam sepertinya sudah tak dihiraukan oleh orang-orang yang berserakan di sepanjang jalan ini. Gelapnya malam yang dicahayai sedikit lampu temaram seperti halnya “lighting” pada film-film atau sinetron di layar kaca. Ya, orang-orang itu sedang memainkan perannya, menjadi pemeran pembantu alias para figuran malam. Aku perhatikan mereka satu per satu, oh .. kebanyakan wanita, tampaknya mereka sudah sangat piawai memainkan perannya masing-masing.

Aku dekati mereka, lalu aku tanyai salah satu di antara mereka, “Apa yang kau lakukan di sini ?” Dia menatapku dengan sinis, “aku tidak munafik, aku punya roda !”, tukasnya. Lalu aku bertanya lagi padanya, “apa yang terjadi dengan rodamu, hingga kau berada di sini ?” Lantas dia membalas, “rodaku harus berputar, jadi aku berada di sini.!” Aku membatin, lalu kulontarkan pertanyaan lagi, “kenapa harus di tempat ini?” Dia langsung membalas, “Hei, apa kau pura-pura buta, roda orang lain sibuk berputar di siang hari ke sana kemari, sementara mereka tak menyisakan jalan bagi rodaku untuk bergerak, apalagi berputar!!”

Terpecut hatiku mendengar jawaban wanita tadi. Sungguh malang nasib mereka. Lantaran pergulatan hidup yang menyebabkan rodanya berputar, membawa beban domestik di sebuah tempat penuh laknat, markas maksiat. Setiap malam mereka jajakan dirinya demi memuaskan nafsu manusia hina, pria berakhlak bejat. Dengan dalih sibuk proyek dan rapat luar kota, istri dan anak ditinggalkan dalam sebuah rumah mewah berkapasitas barang-barang manja, sementara “sang pencari nafkah utama” ini asyik bergurau mengobral cinta dengan wanita lain. Padahal cintanya sudah kadung terkubur mati. Astaghfirullah, begitu rendahnya kah?

“Wanita itu sebenarnya makhluk apa ?” tanya pria bangsa Eropa. “Mereka adalah iblis yang ditampilkan dalam wujud manusia”, jawab pria yang lainnya. Kalau memang begitu, lalu bagaimana dengan standarisasi yang diberikan oleh junjungan kita yang mulia, Rasulullah empat belas abad silam, jauh sebelum para pria Eropa itu berdialog panjang tanpa makna ? Tak kan memuliakan wanita kecuali seorang yang mulia dan tak kan menghinakan mereka, kecuali manusia yang hina pula!!

Aku ingin tahu jawaban para penguasa di negeri ini. Adakah yang peduli dengan nasib “para figuran malam itu”? Yang siang harinya malu menampakkan wajahnya, namun ketika malam tiba mereka seperti keluar dari sarangnya, maaf, menyediakan “kotak amal” sambil membuka jengkal demi jengkal kehormatan dirinya yang seharusnya mereka tutup rapat. Untuk apa? Ya.. untuk hidup, bertahan hidup. Ah… aku lupa, para pengusa sedang sibuk rupanya, saat ini mereka tengah mengurusi hal-hal yang lain. Ada anggaran dana sekian M yang harus mereka habiskan dalam akhir tahun ini, proyek apa lagi yang harus dibuat. Apa lagi yang harus di “mark up” ? Mall pusat konsumerisme paling mutakhir atau rumah mewah bernilai ratusan juta .

Ada lagi kampanye anti AIDS, dengan slogan menekankan seks aman ! Seks aman tapi bebas, begitu kukira. Padahal yang mereka gaungkan itu adalah “kau boleh lakukan, kami punya pengaman, pencegah kehamilan”. Kalau begitu apanya yang aman, seksnya yang aman ? Tetapi sadarkah bahwa pelakunya sebenarnya tidak akan aman karena di balik itu semua ada murka Allah menghadang ? Sungguh jangan sekali-kali pernah kau merasa aman dengan murka-Nya!!

Masih pada malam yang sama, menapaki jalan-jalan kota, beberapa pria nampak berdiri dan berjaga-jaga di sebuah bilangan Jakarta Pusat. Aku hentikan langkahku, ketika sebuah mobil bermerk jetset melintas dan menepi, mendekati para pria tadi. Mobil mewah itu ditumpangi sepasang muda-mudi belia yang sebaya umurnya. Sepertinya mereka tersesat Pemuda itu membuka kaca mobilnya, lalu bertanya pada pria tadi sebentar, lantas kemudian dia keluarkan beberapa ribuan. Aneh, kenapa mesti memberi mereka uang ? Lalu mobil itu pun melaju perlahan menuju suatu tempat yang ditunjukan oleh para pria itu. Selang beberapa waktu, dari arah yang berbeda, datang lagi mobil yang tak kalah licinnya, juga menghampiri para pria tadi. Penumpangnya melakukan hal yang sama. Aku semakin heran, sepertinya ada sesuatu yang aneh, janggal.

Aku beranikan diriku mendekati para pria itu untuk mendengarkan perbincangan mereka. Dan dadaku pun tersentak, astaghfirullah….Ya Allah, mereka itu juga sama seperti para wanita tadi, para “figuran malam”, yang berprofesi sebagai para calo penunjuk jalan bagi “orang-orang yang tersesat tadi’. Mereka menjadikan malam sebagai kesempatan untuk mengais rezeki dari orang-orang yang ingin mengunjungi sebuah tempat. Lalu yang menjadi pertanyaan, tempat apakah itu ? Mengapa harus malam hari dikunjungi ? Teka-teki ini harus segera dipecahkan !!

Kedua kakiku pun akhirnya tak bisa kucegah untuk terus beranjak, bergerak menyusuri alur mobil para pemuda-pemudi belia tadi. Hingga aku temukan sebuah jawaban, kenyataan yang sekian lama tersembunyi dan tertutupi oleh hingar bingar dan deru debu kepulan asap kota metropolitan Jakarta ini. Bahwa ternyata tempat yang dikunjungi oleh pemuda-pemudi bermobil jetset itu adalah sebuah rumah yang lumayan cukup besar dan megah. Sepintas memang rumah itu seperti layaknya rumah –rumah lain yang berjejer di sebelah kanan dan kirinya. Tidak menunjukan aktivitas yang berarti pada malam ini. Namun, siapa sangka, siapa yang mengira, sungguh tak ada yang menduga bahwa rumah itu sebenarnya adalah “markas pembunuhan berencana”, pembunuhan janin-janin tak berdosa yang tak diberikan hak hidup oleh darah daging mereka sendiri.Pelanggaran Hak Asasi Manusia kelas tinggi.Praktik Aborsi !!

Ya Allah…. aku harus berkata apalagi ? Setan macam apakah yang menuntun pemuda-pemudi tadi berlaku hina dan keji ? Apa yang ada di dalam benak mereka, kenikmatan sesaat ataukah hanya menuruti keinginan syahwat yang begitu mendera ? Ekspresi ilegal di ujung cinta sepasang insan manusia? Lalu, kalau sudah begitu, apakah mereka masih punya cinta ? Mengapa saling mencintai tetapi janin hasil “ekspresi cinta” itu yang harus dipertaruhkan demi cinta itu sendiri ? Mengapa ? Mengapa ? Ketahuilah, mereka sesungguhnya tidak punya cinta !! Cinta mereka sudah terkubur mati!!

Ada kenyataan lain tak bisa dipungkiri, berikut ini kisah tuan berdasi. Selamat pagi tuan, ada kesibukan apa hari ini ? “Oh.. tentu kau tahu, aku sibuk, sangat sibuk, aku harus memimpin perusahaan ini dengan kerja keras”, begitu jawaban tuan berdasi. “Aku harus memenangkan sejumlah proyek”. Dia tersenyum puas…. lalu tertawa meledak ha…ha.. ha… Aku mengernyit, tuan berdasi, kau tak perlu melanjutkan, aku sudah tahu jalan ceritanya. Kau ini memang sibuk, sangat sibuk, mengisi hari demi hari dengan harapan kau dapatkan segunung perhiasan dan intan duniawi. Aku juga tahu bahwa kesibukanmu sudah sangat tak bisa kau tinggalkan. Menumpuk, mengumpulkan dan menyimpan harta curian, sibuk korupsi sudah jadi kebiasaan.

Kemudian, kau pulang menemui istri dan anak-anakmu, mencekoki mereka dengan makanan dan minuman yang kau beli dari uang haram. Kau biarkan makanan dan minuman itu masuk menjalari kerongkongan dan perut keluargamu. Lantas… kau tak pedulikan mereka berlaku semaunya, jauh dari nilai nilai kebaikan. Istrimu yang setiap hari berdialog dengan dirinya sendiri di depan cermin. Sambil mendempuli “wajah kelamnya” dengan seperangkat kosmetika, lalu tersenyum sambil berkata , “hari ini akulah yang paling cantik”. Juga ada aktivitas yang tak kalah serunya, belanja super “wah” yang tak bisa dicegah karena sudah menjadi hobinya, atau hanya sekedar berkumpul disebuah sanggar senam bersama ibu-ibu lainnya yang “tidak punya pekerjaan” kecuali melenggangkan, melenturkan, melemaskan tubuh mereka seiring dengan gerakan musik dan bimbingan instruktur mereka Ya Allah, padahal tubuh mereka itu sangat demikian kaku untuk sekedar berdiri, ruku’ dan sujud bersimpuh kepada-Mu !!

Tuan berdasi, apa yang terjadi dengan anak-anak manjamu ? Kau juga tak hiraukan mereka ketika bahaya seks bebas mengintai, sementara angan –angan semu semakin menenggelamkan mereka dengan janji janji surga yang ditampilkan di layar televisi. Tontonan murahan, jauh dari nilai edukasi. Lalu di luar sana, komunitas “edan” menghampiri, jarum suntik dipakai silih berganti. Narkoba jadi candu dan sumber energi sehari – hari. Astaghfirullah, tuan berdasi, cintakah kau pada mereka ? Cintakah ? Kau tak bisa menjawab pertanyaanku bukan ? Aku tahu bahwa sesungguhnya kau tak mencintai mereka, karena sejatinya cintamu sudah kadung terkubur mati !!

Sekarang para penguasa…. kumohon padamu wahai para penguasa. Rakyatmu ini sudah terjatuh, jatuh dan jatuh lagi. Namun rakyatmu bukanlah terjatuh di atas jerami, melainkan jatuh di atas duri yang semakin dalam semakin tajam. Lihatlah dihadapanmu, data-data matematis dibuat untuk dijadikan informasi. “Manusia tanpa ladang rezeki”, para pengangguran melepas penat di rumah, maupun di jalan –jalan, sambil hilir mudik berusaha mencari sesuap nasi. Ada yang bimbang setengah hati, dan penuh kekhawatiran bagaimana nanti, dan akhirnya pun harus berakhir di bui karena membunuh dan mencuri. Adegan menumpahkan darah pun terjadi, untuk sebuah arogansi. Sementara para jawara-jawara korupsi berkeliaran bebas meluaskan ekspansi.

Ya Allah, aku tidak bisa memicingkan sebelah mataku hingga detik ini, aku juga tidak bisa begitu saja menyalahkan ketika kusaksikan bocah-bocah tirus itu harus rela disuapi oleh makanan apa adanya, sementara perut mereka semakin membuncit dan sorot mata semakin kuyu lantaran kurang gizi. Allah, duhai Allah…tak adakah re-generasi manusia tegas tapi lembut sepeduli Sayyidina Umar bin Khattab, yang membuktikan kesungguhan cintanya, rela merondai rakyatnya setiap malam, kemudian serta merta pergi ke gudang logistik negara untuk memanggul sendiri bahan makanan yang akan beliau serahkan untuk rakyatnya yang menderita kelaparan. Adakah sosok pemimpin yang seagung beliau ? Yang siangnya sibuk membangun negeri dan malamnya terjaga dari tidurnya karena khawatir akan keadaan rakyatnya. “Bagaimana aku bisa tidur, bagaimana, aku takut akan murka-Nya jika aku tidak bisa menjalankan tanggung jawab ini”, tegas beliau suatu hari.

Sekali lagi aku bertanya, adakah re-generasi ? Adakah yang cintanya sebesar pengorbanan beliau ? Lagi lagi jawabannya, tidak !! Cinta mereka sudah terkubur mati !!

Akhirnya aku harus mengakui bahwa semua ini, ya semua kenyataan yang kutemui adalah kumpulan dari sebuah makna yang semakin membuncah dan menggunung tinggi. Makna kezhaliman, perilaku manusia yang umum terjadi sepanjang manusia hidup di muka bumi. Bahwa apa yang dikhawatirkan para malaikat ketika mengajukan #“objection” kepada Allah Azza wa Jalla, mengenai berita akan diciptakannya manusia sebagai khalifah di muka bumi memang akhirnya menjadi kenyataan.

* “Mengapa Engkau hendak menjadikan seorang (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau ?”

Dan Allah pun menjawab keberatan para malaikat dengan mengatakan, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Aku tahu, semestinya kisah cinta diliputi oleh hal-hal yang menyenangkan jiwamu, melegakan dadamu, penuh syahdu lautan rindu. Namun, aku tidak bisa membalut kisah ini dengan keadaan yang serba nikmat itu. Karena yang ada dihadapanku semuanya adalah bukan cinta yang sesungguhnya, bukan cinta yang murni lahir dari Sang Pemilik Cinta. Cinta yang sebenarnya sudah mati, cintanya sudah terkubur mati !!

Ah… aku belum bisa bernapas lega, rona-rona kehidupan terus bergulir. Para figuran-figuran masih harus melakoni peran dunianya masing-masing. Sementara Pemeran Utama ini terus melangkah, menapaki jalan, menyusuri lorong demi lorong, mencari sekelumit kisah cinta malang, untuk sebuah episode, episode menggali cinta yang terkubur mati. Sebelum kutuntaskan, bolehkah aku bertanya, adakah ruang di hatimu untuk sebuah cinta ? Ataukah cintamu juga sudah terkubur mati ?

Maafkan aku, aku bukanlah siapa-siapa, hanya seorang pemeran utama dalam episode cinta ini.

Kekuatan Cinta

by. BR”0209

Andai di dunia ini tidak ada cinta, maka hidup akan serasa gersang, hampa dan tidak ada dinamika. Cinta bisa membuat sesuatu yang berat menjadi ringan, yang sulit menjadi sederhana, permusuhan menjadi perdamaian dan yang jauh menjadi dekat. Itulah gambaran kekuatan cinta.

Cinta, dilihat dari sudut manapun selalu menarik untuk dibahas. Sejarah mencatat, sejumlah seniman, teolog sampai filosop membicarakan cinta dari berbagai perspektifnya baik dalam bentuk roman, puisi, syair bahkan sampai dalam bentuk tulisan ilmiah yang bernuansa teologis, fenomenologis, psikologis ataupun sosiologis.

Filosop sekaliber Plato bahkan pernah mengatakan “Siapa yang tidak terharu oleh cinta, berarti berjalan dalam gelap gulita”. Pernyataan ini menggambarkan betapa besar perhatian Plato pada masalah cinta, sampai-sampai dia menyebut orang yang tidak tertarik untuk membicarakannya sebagai orang yang berjalan dalam kegelapan.

Peranan cinta dalam kehidupan tidak diragukan lagi pentingnya. Cinta diyakini sebagai dasar dari perdamaian, keharmonisan, ketentraman, kebahagiaan bahkan kebangkitan peradaban. Namun apa sesungguhnya cinta itu ?
Diakui, problem yang dihadapi saat membicarakan cinta biasanya adalah persoalan definisi. Belum pernah ditemui suatu rumusan tentang cinta yang singkat, padat dan mewakili pemahaman akan hakikat cinta secara tepat.

Jalauddin Rumi pernah mengatakan bahwa cinta itu misteri, tidak ada kata-kata yang bisa mewakili kedalamannya.
Cinta tak dapat termuat dalam pembicaraan atau pendengaran kita,
Cinta adalah sebuah samudera yang kedalamannya tak terukur …
Cinta tak dapat ditemukan dalam belajar dan ilmu pengetahuan,
buku-buku dan lembaran-lembaran halaman.
Apapun yang orang bicarakan itu, bukanlah jalan para pecinta.
Apapun yang engkau katakan atau dengar adalah kulitnya;
Intisari cinta adalah misteri yang tak dapat kau buka !
Cukuplah ! Berapa banyak lagi kau akan lengketkan kata-kata di lidahmu ?
Cinta memiliki banyak penyataan melampaui pembicaraan. . .

Oleh sebab itu, disini kita tidak akan mendefinisikan cinta karena khawatir mereduksi kedalamannya. Biarlah cinta berbicara dalam perbuatan kita. Disini, kita akan mencoba mencermati unsur-unsur yang selalu ada dalam cinta.

Erich fromm, murid kesayangannya Sigmund Freud menyebutkan empat unsur yang harus ada dalam cinta, yaitu :

  1. Care (perhatian). Cinta harus melahirkan perhatian pada objek yang dicintai. Kalau kita mencintai diri sendiri, maka kita akan memperhatikan kesehatan dan kebersihan diri. Kalau kita mencintai orang lain, maka kita akan memperhatikan kesulitan yang dihadapi orang tersebut dan akan berusaha meringankan bebannya. Kalau kita mencintai Allah Swt., maka kita akan memperhatikan apa saja yang Allah ridhai dan yang dimurkai-Nya.
  2. Responsibility (tanggung jawab). Cinta harus melahirkan sikap bertanggungjawab terhadap objek yang dicintai. Orang tua yang mencintai anaknya, akan bertanggung jawab akan kesejahteraan material, spiritual dan masa depan anaknya. Suami yang mencintai isterinya, akan bertanggung jawab akan kesejahteraan dan kebahagiaan rumah tangganya. Karyawan yang mencintai perusahaannya, akan bertanggung jawab akan kemajuan perusahaannya. Orang yang mencintai Tuhannya, akan bertanggung jawab untuk melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Itulah Responsibility.
  3. Respect (hormat). Cinta harus melahirkan sikap menerima apa adanya objek yang dicintai, kelebihannya kita syukuri, kekurangannya kita terima dan perbaiki. Tidak bersikap sewenang-wenang dan selalu berikhtiar agar tidak mengecewakannya. Inilah yang disebut respect.
  4. Knowledge (pengetahuan). Cinta harus melahirkan minat untuk memahami seluk beluk objek yang dicintai. Kalau kita mencintai seorang wanita atau pria untuk dijadikan isteri atau suami, maka kita harus berusaha memahami kepribadian, latar belakang keluarga, minat, dan ketaatan beragamanya. Kalau kita mencintai Tuhan, maka harus berusaha memahami ajaran-ajaran-Nya.

Kalau empat unsur ini ada dalam kehidupan kita, Insya Allah hidup ini akan bermakna. Apapun yang kita lakukan, kalau berbasiskan cinta pasti akan terasa ringan. Karena itu nabi Saw pernah bersabda: “Tidak sempurna iman seseorang kalau dia belum mencintai orang lain sebagaimana dia mencintai dirinya sensiri”. “ Cintai oleh mu mahluk yang ada di muka bumi, pasti Allah akan mencintaimu”. (HR. Muslim)

Supremasi kebahagiaan tertinggi, kalau kita mampu mencintai orang lain dengan tulus tanpa pamrih, mencintai diri sendiri secara proporsional, mencintai Allah Swt dengan penuh loyalitas dan selalu merasa dincintai-Nya. Inginkah hidup kita bermakna ? Let Love be Your Energy ! Selamat bercinta !

Segalanya Untukmu




Hari ini angin rindu datang berhembus, menggugurkan daun-daun yang sudah menguning. Titik air di ujung daunnya pun akhirnya terjatuh setelah sekuat tenaga ia bertahan untuk tidak pecah. Tapi ternyata semua ada batasnya. Tak ada yang abadi. Begitu juga dengan rindu ini. Tak akan lama bertahan sembunyi dalam gua hati.

Dunia seperti berputar kembali, menayangkan rekaman saat-saat aku bersamanya. Masa dimana sangat aku rasakan sayang dan perhatiannya, yang terus menerus mengalir seolah tak kenal muara. Pelukannya saat aku butuh kehangatan, suara lembutnya saat hati ini dilanda kegundahan. Dengan sepenuh hati dia merelakan dadanya untuk tempatku bersandar kala sakit menyerang tubuhku, atau saat aku menahan perihnya hati ini saat terluka.

Langit hari ini masih cerah. Tapi siapa sangka kalau hujan akan datang. Meski tidak begitu deras, tapi bisa melepas dahaga sang tanah yang memang haus akan air, cukup untuk membuat suasana terasa lebih segar. Mencerahkan kembali fikiran-fikiran yang kalut terhadap berbagai persoalan dunia. Dan bagiku, membawa kembali pada keindahan dan kehangatan saat-saat bersamanya, hingga rindu yang terbendung pecah seketika.

Teringat pada suatu senja, ketika aku akan memulai hidup tanpa ada seseorang yang dekat di sisiku. Hari itu, adalah hari terakhir aku bersama dengannya sebelum kami berpisah. Pesan dan nasehat pun mengalir dengan suaranya yang tetap lembut. Sampai akhirnya detik itu datang juga, saat ku rengkuh tangan lembutnya, kemudian mengecup tangannya dengan penuh rasa hormat, dia membalasnya dengan kecupan di keningku, tanda bahwa rasa sayangnya melebihi kekhawatirannya meninggalkanku sendiri. Dalam ku rasakan deburan cintanya yang kuat dan tulus. Membuat air mata ini ingin segera menumpahkan segala yang dipunya. Tapi itu tak kulakukan di depannya. Aku harus tunjukkan bahwa aku baik-baik saja tanpa ada dia di sisiku. Cukup pada Allah sajalah dia menitipkan aku. Tak ingin mengganggu konsentrasinya karena aku.

Tuhan, ternyata cinta begitu dekat denganku. Kasih dan pengorbanannya untukku takkan pernah bisa kubalas meski dengan tetesan darah dan airmata. Segala yang aku miliki dalam hidup ini, materi yang aku punya atau kehidupan yang aku miliki, pun tak kan bisa membalas apa yang pernah dia lakukan untukku. Usapan tangannya, pelukan hangatnya, suara lembutnya, sikapnya yang bijak, tak akan pernah tergantikan dengan seluruh yang ada di langit dan bumi ini.

Maka nikmat-Mu yang manakah yang aku dustakan, Ya Tuhan? Karenanya aku ada. Karenanya aku bisa menikmati indah dunia-Mu. Karenanya aku menemukan diriku. Karenanya aku merasa punya arti dalam hidup ini. Karenanya aku mengenal-Mu. Karenanya aku terbiasa membaca surat cinta-Mu. Karenanya pula aku menjadi muslim. Saat ini, ku rela bersusah payah mengejar cita-cita yang menjadi impiannya. Tak ingin sedikit pun ku torehkan segurat kecewa di hatinya. Karena yang ku tahu, aku adalah harapannya. Aku ingin dia bangga. Bukan melihat diriku melainkan melihat ikhtiarnya sepanjang hidup yang telah dia jalani sejak aku ada.

”Tuhan tolonglah
Sampaikan sejuta sayangku untuknya
Ku trus berjanji
Tak kan khianati pintanya”

Aku ingin melengkapi lukisan hidupnya, menjadi lukisan yang sempurna. Meski dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan yang dia miliki, aku tetap bangga padamu, Ibuku

back to